MANGGUMEDIA.COM -- Menjelang pilpres bulan depan, beragam aktivitas politik semakin banyak melakukan pergerakan. Baik partai lama ataupun partai baru, sebenarnya semua memiliki tujuan yang baik untuk pembangunan dan kemaslahatan Republik Indonesia. Namun terkadang dengan banyaknya kasus yang menimpa kader dari berbagai partai politik membuat masyarakat malah justeru enggan berurusan lebih jauh dengan aktivitas politik praktis.
Akhirnya, poros dengan identitas ‘anti politik’ terlahir dari beberapa pihak. Namun parahnya, sikap anti politik ini malah disebarkan dan ditanamkan oleh segelintir kelompok hingga jumlah masyarakat yang enggan berpolitik semakin banyak. Namun kembali pada fitrahnya, bisakah umat manusia tidak berpolitik?
Political Marketing: Strategi Pemasaran dalam Mempengaruhi Keputusan Pemilih
Terlahir selalu bersiasat
Paradigma yang dibangun selama ini tentang politik, terlalu sempit untuk dijadikan acuan dan pedoman. Ruang lingkup politik hanya di framing sebatas aktivitas kekuasaan yang legal dengan sistem trias politica demokrasi di Indoensia. Padahal kalau kita memahami dasar pengertian politik, manusia adalah makhluk paling politis di alam semesta ini.
Sederhananya, politik adalah seni untuk mendapatkan sesuatu. Kalau mengacu
ke pengetian tersebut, siapa yang tidak pernah berjuang untuk medapatkan
sesuatu? Tentu kita semua pasti pernah mengalami masa perjuangan untuk
menggapai apa yang kita inginkan. Jadi secara fitrah, status tentang
‘anti-politik’ sebenarnya tidak akan pernah berlaku untuk umat manusia karena
kesehariannya kehidupan akan selalu memuntun untuk terus melakukan siasat dalam
hidup.
Politik Islam: Kepemimpinan Berbangsa dan Bernegara dalam Islam
Idealisme terbentuk oleh lingkungan dan informasi
Perbedaan
sudah menjadi hal wajar yang harus dipandang sebagai anugerah. Namun terkadang
kita sebagai makhluk politis sangat sulit menerima perbedaan sudut pandang yang
sebenarnya sudah menjadi fitrah bahwa pada dasarnya kita semua memang berbeda.
perbedaan tersebut memang disebabkan secara dominan oleh faktor lingkungan dan
informasi yang diterima. Dari hasil interaksi dengan lingkungan dan informasi
yang didapatlah idealisme kita terhadap politik akan terbentuk.
Memahami Politik
Namun
meskipun banyak perbedaan, nyatanya kita semua adalah makhluk sosial yang
selalu membutuhkan pertolongan orang lain. Sudah saatnya semua menerima
ketentuan hidup meskipun kita berbeda, tetapi tetap harus tolong menolong
ketika satu sama lain saling membutuhkan.
0 Komentar