Jenis-Jenis Risiko yang Harus Anda Ketahui


MANGGUMEDIA.COM
- Setiap tindakan memiliki risiko. Padahal setiap individu melakukan berbagai tindakan. Mungkin dalam satu hari, setiap orang memiliki lebih dari satu tindakan. Oleh sebab itu, setiap orang pastinya memiliki risiko yang harus dihadapinya. Nah.., makanya Anda perlu dong mengetahui dan sekaligus mempelajari risiko, tentu berdasarkan tindakan dan kemampuan masing-masing. Tidak ada salahnya juga jika Anda mengetahui jenis-jenis risiko yang mesti atau mungkin akan Anda hadapi di masa mendatang.

Risiko memiliki beberapa jenis, termasuk karakteristik yang berbeda-beda. Jenis risiko tersebut adalah: pertama, risiko murni (pure risk). Risiko murni ini bersifat pasti. Artinya, saat risiko terjadi maka kamu akan mengalami kerugian. Begitu juga sebaliknya, jika risiko murni tidak terjadi, maka kamu akan memperoleh keuntungan.

BACA JUGA: Apa Itu Risiko?

Contoh, ketika rumah tempat Anda tinggal di daerah pemukiman padat penduduk, tentu risiko yang mungkin terjadi adalah kebakaran. Begitu juga bagi Anda yang tinggal di daerah aliran sungai. Bukan tidak mungkin, risiko yang harus diambil adalah banjir di musim hujan. Sama halnya ketika rumah tempat tinggal Anda berada di daerah yang dekat dengan gunung berapi aktif, tentu risiko yang diambil adalah letusan gunung tersebut. Begitu juga pada saat Anda megendarai kendaraan di jalan raya. Risiko yang kemungkinan terjadi adalah kecelakaan lalu lintas.

Tentu itu semua merupakan contoh-contoh risiko murni yang harus terus diwaspadai. Dan, banyak lagi contoh risiko murni yang selalu menyertai kita semua. Oleh sebab itu, kewaspadaan dan mitigasi harus terus kita lakukan. Agar, risiko-risiko tersebut bisa dilewati dengan baik. Jika risiko tersebut terjadi kepada diri kita, tentu kerugian yang akan menghampiri kita. Dan sebaliknya, jika tidak terjadi, keuntungan yang kita peroleh. Semoga…!!!

Kedua, risiko spekulatif (speculative risk). Ada tiga kemungkinan yang akan terjadi, jika kamu mengalami risiko spekulatif, yakni keuntungan, kerugian, atau mungkin break even, kalau bahasa kita mah plus-plos.

Adapun yang dimaksud dengan break even adalah titik impas. Atau, bahasa sederhananya adalah tidak mengalami kerugian atau tidak mengalami keuntungan. Tidak rugi dan tidak untung tersebut memberikan peluang untuk melakukan tindakan lagi dengan perhitungan yang lebih matang, yang dipelajari dari pengalaman sebelumnya.

BACA JUGA:  Cara Mengatasi Atau Meminimalisir Terjadinya Risiko

Contoh. Pada saat suatu produk makanan atau minumam menyeleggarakan undian berhadiah bagi para pelanggannya. Pada saat itu Anda mengikuti undian tersebut. Jika hasil undian tersebut ternyata dan menyatakan bahwa Anda memenangkan undian, pastinya Anda mendapatkan keuntungan. Karena, Anda mendapatkan hadiah yang dijanjikan oleh perusahaan tersebut. Namun, jika ternyata hasilnya Anda tidak menang undian, tentu Anda tidak akan rugi dari ketidakmenangan Anda dalam undian tersebut.

Contoh lain yang bisa Anda perhatikan dari risiko ini adalah bursa efek. Pada saat Anda mengikuti investasi pasar modal di bursa efek, tentu Anda harus tahu tata cara melakukan investasi tersebut. Bahkan, risiko-risiko yang kemungkinan terjadi juga harus Anda pelajari. Jika itu Anda lakukan maka pada saat melakukan investasi tersebut Anda bisa menghindari hal-hal yang dapat merugikan Anda. Paling tidak dapat menghindari dari risiko kerugian, walaupun hasilnya break even. Dan, banyak lagi contoh risiko spekulatif yang ada di sekeliling kita.

Ketiga, risiko khusus (particular risk). Risiko khusus bersumber dari kegiatan individu. Sehingga, dampaknya masih bisa diperkirakan atau diantisipasi di awal karena bersifat lokal.

Contoh, kecelakaan kapal. Pada saat Anda melakukan perjalanan menggunakan kapal, tentu risiko di laut adalah kecelakaan yang mengakibatkan tenggelamnya kapal tersebut. Begitu juga dengan perjalanan menggunakan transportasi lain. Seperti: kereta api, mobil, pesawat terbang, dan sepeda mtor. Risiko kecelakaan pasti harus dihadapi. Walaupun demikian, risiko itu dapat dihindari dengan berhati-hati jika mengendarai sendiri. Dan, bisa juga dengan melakukan asuransi. Jika menaiki kendaraan umum atau masal, tentu tiket yang kita beli sudah termasuk asuransinya.


Keempat, risiko fundamental (fundamental risk). Risiko fundamental berasal dari lingkungan sekitar atau alam yang bisa menimbulkan dampak cukup besar. Karena, manusia tidak mampu mengendalikannya. Misalnya, gempa bumi, longsor, tsunami, angin topan, dan lain-lain. Jika peristiwa tersebut melanda wilayah yang luas, maka risiko fundamental akan semakin besar.

Itulah berbagai informasi mengenai jenis-jenis risiko yang kemungkinan harus Anda hadapi. Keberanian dalam mengambil risiko adalah sebuah perjuangan yang akan kamu tuai keuntungannya di kemudian hari. Oleh karena itu, jangan pernah berhenti untuk belajar serta mengembangkan diri.


"Ayo gayss yang mau dapet beasiswa. 👇






Sumber gambar: lalaukan(dot)com

0 Komentar