Siklus Manajemen Aset

MANGGUMEDIA.COM - Sebuah kegiatan pengelolaan aset, tentu akan memiliki siklus tersendiri. Di samping siklus, manajemen aset juga memiliki bentuk dan tahapannya sendiri yang harus dipahami. Berikut siklus sebagai bentuk dan tahapan dari manajemen aset, yaitu:

1. Perencanaan

Perecanaan adalah hal utama dan pertama yang harus dilakukan dalam manajemen aset. Sehingga, dalam pelaksanaannya tidak akan meleset atau bahkan menyimpang dari tujuan yang sudah direncanakan dalam pengembangan atau penambahan aset. Perencanaan juga dimungkinkan dapat digunakan sebagai bahan dalam pertimbangan pada saat pengembangan dan penambahan aset di priode tertentu yang disesuaikan dengan kondisi keuangan yang dimiliki dan tujuan atau target yang hendak dicapai. Itulah pentingnya perencanaan dalam manajemen aset.

2. Pengadaan aset

Setelah perencanaan disusun dan ditetapkan, selanjutnya adalah melakukan pengadaan aset. Pengadaan aset sangat erat kaitannya dengan pengembangan dan penambahan aset. Dalam pengembangan dan penambahan aset alias pengadaan aset tentu berkaitan erat dengan perencanaan yang sudah dilakukan sebelumnya, baik yang berkaitan dengan aset yang akan dikembangkan dan ditambahkan maupun berkaitan dengan anggaran.

BACA JUGA: Dampak Globalisasi Ekonomi

3. Inventarisasi Aset

Inventarisasi aset sangat penting dilakukan. Jika tidak, bukan tidak mungkin Anda sendiri tidak mengetahui apa saja dan seberapa banyak aset yang dimiliki. Belum lagi mengenai kondisi dan nilai pada setiap aset. Inventarisasi aset secara berkala dapat mengetahui dengan mudah dan memudahkan untuk melakukan tindakan atas aset tersebut. Di samping itu, jika inventarisasi aset dilakukan secara berkala, akan memudahkan dalam proses pemanfaatan dan pemeliharaan aset. Dengan demikian, inventarisasi aset harus rapih, detail, akurat, dan akuntabel harus dilakukan. Dan, ini sifatnya lebih ke wajib.

4. Mengelola aset

Mengelola aset yang ada, mau tidak mau harus dilakukan dan diperhatikan oleh pemilik aset. Pengelolaan aset ini salah satu tujuannya adalah memperpanjang usia aset itu sendiri. Agar manfaat yang diperoleh dari aset tersebut dapat berjalan dengan baik dan dalam waktu yang panjang. Pengelolaan aset sama dengan pemeliharaan. Dalam pelaksanaannya tentu akan mengeluarkan biaya. Biaya yang harus dikeluarkan, pasti akan tergantung dari jenis asetnya. Salah satu bentuk pemeliharaan aset adalah melakukan pembersihan aset, penjagaan aset, recovery aset dan lain sebagainya.


BACA JUGA: Ekonomi Pedesaan

 

5. Pembaharuan atau Penghapusan Aset

Bagi aset-aset yang sudah kurang manfaatnya atau sudah rusak, maka aset tersebut bisa dilakukan pembaharuan atau penghapusan aset. Tujuannya, agar dalam proses pemeliharaan tidak memakan biaya yang sia-sia (pemborosan). Di samping itu, tujuan lain dari penghapusan atau pembaharuan aset adalah untuk memaksimalkan kembali nilai ekonomi dan fungsi dari aset tersebut. Bisa juga tujuan penghapusan atau pembaharuan aset dilakukan untuk mendapatkan aset yang lebih dari aset sebelumnya. Aset yang lebih tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan aset lain yang memiliki nilai ekonomi lebih baik atau besar dari aset sebelumnya. Sehingga, karena adanya kekurangan anggaran atau karena aset tersebut sudah turun nilainya secara ekonomi, aset tersebut dijual dan hasil penjualannya ditambahkan sebagai anggaran dalam pembelian aset baru.


Melalui buku Investasi dan Pasar Modal ini diharapkan pembaca dapat memahami materi pembahasan yang berkaitan dengan investasi dan pasar modal, sehinggga dapat bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan dalam berinvestasi di pasar modal.




Referensi:

Mulyono & Niken Saraswati, Investasi dan Pasar Modal ( Bandung: Manggu Makmur TanjungLestari, 2020)

 

Sumber gambar: kajian pustaka[dot]com

0 Komentar