Ketergantungan Pupuk Kimia, Bagaimana Tanah Indonesia Di Masa Depan?

MANGGUMEDIA.COM -- Tidak mengetahui ilmu pertanian secara spesifik, kita semua pasti tahu kalau menggunakan pupuk kimia merupakan hal yang tidak boleh dilakuakan secara berlebihan. Secara umum, penggunakan pupuk kimia terhadap produksi bahan pangan tidak boleh dilakukan secara berlebihan. Zat yang akan terbawa sampai tahap buah akan sangat berisiko untuk kesehatan kita. Selain itu, hal ini akan sangat membawa pengaruh yang buruk untuk kualitas tanah yang terus ditanami tanaman dengan perlakuan zat kimia berlebih. Lantas, bagaimana nasib tanah Indonesia di masa depan?

Ketergantungan merupakan budaya yang buruk

Bukan hanya perihal pupuk kimia, semua yang memiliki konotasi terhadap ketergantungan pasti memiliki hal yang  kurang baik, sama seperti halnya merokok. Pada hukum dasarnya, penggunaan pupuk kimia memang akan menaikan produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan pupuk organik. Namun jika kadarnya berlebihan, semua itu akan mempengaruhi kualitas tanah di masa yang akan datang.



Telah menjadi budaya para petani

Identik dengan kualitas intelektual yang rendah, petani lebih banyak mengikuti apa yang telah menjadi program pemerintah atau pemangku kepentingan lainnya. Hal ini membuat petani terus berlanjut menggunakan pupuk kimia dan enggan beralih terhadap sisitem organik.

Degradasi tanah di masa depan

Penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus dapat membuat tanah mengalami pengerasan dan kehilangan daya porositasnya. Hal ini dikarenakan penggunaan pupuk meningkatkan kadar asam dalam tanah. Dilansir dari Hunker dalam kompas.com, asam klorida dan asam sulfat dalam tanah melarutkan remah-remah tanah yang kaya akan mineral.

 

Referensi

1. kompas.com. (2023). Diakses pada 25 september 2023 dari https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/16/090000269/dampak-positif-dan-negatif-penggunaan-pupuk-kimia?page=all#

0 Komentar