Manjadi Muslim yang Kaffah

MANGGUMEDIA.COM - Islam adalah agama yang sempurna dan menyeluruh. Islam juga merupakan manhaj (metode) laksana buhul (tali) yang kuat dan tidak akan putus kecuali apabila ajarannya dilaksanakan layaknya metode kalangan Yahudi, yaitu dengan mengimani sebagian ajaran dan mengufuri sebagian yang lain. Islam merupakan agama yang rahmatan lil ‘alamiin atau pembawa rahmat bagi semesta alam, yaitu agama yang menjadi penyempurna agama-agama sebelumnya. 


Perintah memeluk Islam secara kaffah adalah membangun keimanan yang kuat untuk menginternalisasikan ajaran Islam pada semua aktivitas hidup, baik aktivitas individu atau kelompok, yang bersifat vertikal maupun horizontal, urusan ukhrawi maupun duniawi, di mana dan kapan pun. Pada akhir ayat 208 surat al-Baqarah dijelaskan, orang mukmin dilarang mengikuti program-program atau misi setan, karena setan adalah musuh yang paling berbahaya bagi umat manusia. Untuk menutup gerak perjuangan mereka adalah mengamalkan ajaran Islam secara utuh sehingga tidak ada ruang bagi mereka melakukan penyesatan.


Pendidikan agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami kandungan ajaran Islam secara menyeluruh, menghayati makna tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.

BELI SEKARANG

Pengertian Kaffah

Kaffah secara bahasa artinya keseluruhan. Makna secara bahasa tersebut bisa memberikan gambaran kepada kita bahwa makna muslim kaffah adalah menjadi menjadi muslim yang tidak “setengah-setengah” atau "sungguhan". Muslim yang sungguhan adalah muslim yang setiap aspek kehidupannya termanifestasi nilai-nilai dan ajaran Islam. Seorang Muslim belum disebut kaffah apabila ajaran Islam belum termanifestasikan dalam segala aspek kehidupannya. Muslim yang kaffah tidak hanya cukup dengan ucapan kalimat syahadat saja. Muslim yang kaffah tidak berhenti pada ritual-ritual keagamaan saja, tetapi sudah menjajaki substansi dari ritual-ritual tersebut (Nanang Rosidi, 2015).

Pengamalan Islam secara setengah-setengah adalah sikap orang-orang Yahudi yang hanya mau mengamalkan syariat mereka yang mudah dan menguntungkan secara materil dan mengabaikan yang lain yang menurut pandangan mereka tidak menguntungkan (Rahman Ritonga, 2016:119).


Buku Aqidah Islam Menghidupkan Hidup Menjadi Lebih Hidup membahas tentang Aqidah Islam, Bertauhid dan Tidak Syirik Menyelamatkan Dan Memerdekakan Diri dari Kehancuran, Tauhid dan Syirik, Bentuk Perbuatan Syirik, keikhlasan sebagai Inti Beragama, Perbuatan Zalim Terbesar, Sunnatullah dan Amal Saleh, Konsekuensi Menjadi Muslim, Orang Kafir, Perintah Beramal Saleh, Kisah Ahli Ibadah, Toleransi Beragama, Kebersihan Hati, Hidup Yang Berkah, Esensi Ajaran Islam, Lambang Hablumminallah dan Hablumminannas, Lambang Kepemimpinan Yang Kuat, Menegakkan Shalat, Membayar Zakat, Jalan Menuju Kebaikan, Infaq dalam Islam, Amar Ma’ruf Nahyi Munkar, Ciri Umat Terbaik, Sumber Nilai Islam Yang Utama, Hadits dan Sunnah, Ijtihad dan alasan perlunya ijtihad, Malaikat, Jin, Iblis, Syetan dan Godaan Iblis, Iman Kepada Hari Akhir, Iman Kepada Qadha dan Qadar, dan Ancaman Terhadap Iman.


BELI SEKARANG

Cara Menjadi Muslim Kaffah

Berislam secara kaffah adalah menyerahkan diri pada ajaran Islam sepenuh diri secara total, Menurut salah satu ulama, ahli tafsir terkemuka Islam, Imaluddin Ismail bin Umar bin Katsir atau Ibnu Katsir, jika seorang muslim bermaksud memeluk Islam secara kaffah, ia harus melakukan dua hal berikut;

Pertama, ia harus memiliki keimanan penuh kepada Allah SWT. dan mengakui kenabian Rasulullah SAW. Keimanan penuh tersebut tidak lain meyakini rukun iman yang sejatinya dipegang dan diamalkan oleh setiap muslim.

Kedua, untuk menjadi muslim kaffah, seseorang harus menjalankan syariat Islam sesuai petunjuk ajaran agama.


Buku Tuah Islam Bagi Jagat Raya ini membahas tentang studi Islam menakar tradisi keilmuan Islam dan Barat tentang Ijtihad dan sekularsisasi, Studi Islam dan Mushaf 
Qur’an sebagai respon atas kritik orientalis, studi Islam dan Kajian manhaj Ibn Qayyim al-Jauziyyah pada kitab al-Manar al-Munif al-Shahih wa al-Dhaif, studi Islam dan Tafsir Pendidikan, Studi Islam dan Tafsir Ekonomi, Studi Islam dan filologi, Studi Islam dan ragam gaya bahasa dan sastra, Islam dan studi orientalisme, Studi Islam dan hermeneutik dalam kajian sastra, studi Islam dan budaya lokal atas tradisi debus dan muludan banten, studi Islam dan potret tafsir nusantara, serta studi Islam dan kontroversi wahdat al-wujud muslim nusantara.


Sumber Referensi:

Rosidi, Nanang. 2015. “Apa itu Muslim yang Kaffah.” Dikutip dari https://www(.)kompasiana(.)com/nanangrosidi/552b835e6ea834767d8b456e/apa-itu-muslim-yang-kaffah. Pada 2 Agustus 2023.

Ritonga, Rahman. 2016. “Memahami Islam Secara Kaffah: Integrasi Ilmu Keagamaan dengan Ilmu-ilmu Umum.” Islam Realitas: Journal of Islamic & Social Studies. Vol. 2. No.2.


0 Komentar