MANGGUMEDIA.COM- Siapa yang berani mengaku tidak cinta kepada Allah? Saya yakin semua umat muslim apabila ditanyai seperti itu, mengaku cinta kepada Allah. Sungguh apabila cintanya itu dibarengi dengan cintanya terhadap dunia, hanyalah kebohongan saja. Jika memang seperti itu, maka jangan sekali-kali mengaku cinta kepada Allah.
Istilah seperti, STMJ “sholat terus maksiat jalan” bukan
berlebihan, tapi memang sering terjadi. Mereka menganggap dengan melakukan
sholat membuktikan cintanya kepada Allah. Namun dilain sisi, terus-menerus
melakukan maksiat yang tak dapat dihindari. Tidak akan mungkin seseorang
mengabungkan dua cinta sekaligus. Cinta Allah dan cinta pula kepada dunia.
Dunia di sini bisa bermakna, harta benda, jabatan, popularitas, dan lain
sebagainya.
Ada percakapan antara Imam Syafi’i dan Istrinya:
Istri Imam syafi’i bertanya, “Suamiku apakah engkau
mencintaiku?” Imam Syafi’i menjawab, “Ya tentu saja, dirimu adalah bagian dalam
hidupku.” Mendengar hal itu, kemudian sang istri bertanya lagi, “Apakah engkau
juga mencintai Allah? Bagaimana mungkin ada dua cinta terjadi dalam hati
seorang mukmin, cinta kepada Allah dan mencintaiku?” Imam Syafi’i tersenyum
mendengar hal itu dan memandangi istrinya dengan penuh kasih sayang. “Karena
cintaku kepada Allah maka aku mencintai mahluk-Nya, memperlakukan dengan hormat
dan kasih sayang. Aku mencintai istriku, anak-anakku dan sesama lainnya. Aku
mencintaimu karena cintaku kepada Allah.”
Percakapan di atas menjelaskan bahwa cinta kepada Allah, berbanding lurus dengan menaati perintah Allah. Allah memerintahkan berlaku lembut dan saling mengasihi terhadap sesama, itu menjadi representatif bahwa seseorang memang benar cinta kepada Allah. Cinta sejati kepada Allah akan dibuktikan dengan engkau patuh terhadap apa yang diperintahkannya dan menjauhi apa yang dilarangnya.
Jelas tidak benar, apabila seseorang mengaku cinta kepada Allah, namun tidak melakukan apa yang diperintahkan oleh Allah kepada mahluknya. Sungguh cinta yang seperti itu adalah cinta yang dusta, penuh dengan kebohongan dan jauh dari kata cinta sejati. Jangan sekali-kali mengaku cinta kepada Allah, apabila melakukan perintahnya saja enggan.
0 Komentar