Penjaga Tatanan Negara Indonesia (Petani)

MANGGUMEDIA.COM - Indonesia merupakan negara kepulauan yang berada tepat di atas garis katulistiwa. Artinya, Negara Indonesia merupakan Negara air yang dikelilingi oleh lautan dan dengan air yang sangat melimpah. Bukan hanya itu, Indonesia juga merupakan negara yang tepat berada di atas garis katulistiwa yang sepanjang tahun bermandikan cahaya matahari.

Sebagai Negara tropis, tentu banyak jenis tumbuhan dan tanaman pertanian yang bisa dibudidayakan di Indonesia. Potensi itu tidak disia-siakan oleh masayarakat Indonesia. Tidak heran jika masyarakat Indonesia secara umum berprofesi sebagai petani.

BACA JUGA: Pengertian Kelompok Tani
Pertanian di Indonesia sudah berkembang sejak lama, bahkan jauh sebelum terbentuknya Negara Indonesia. Dengan julukan sebagai Negara agraris, maka para pemimpin Negara memanfaatkan itu sebagai komoditas produktif bangsa Indonesia. Selain itu, pertanian atau bidang tani dijadikan sebagai kekuatan utama ekonomi bangsa. Sehingga, dengan pertanian diharapkan dapat mampu menguasai dunia. Salah satunya adalah CPO kelapa sawit. Indonesia merupakan Negara terbesar penghasil CPO kelapa sawit di dunia.

Sebagaimana yang dituangkan pada judul artikel ini, petani merupakan singkatan dari Penjaga Tatanan Negara Indonesia, bukan tanpa pencetus. Anda tau siapa pencetusnya? Oke…

Presiden pertama Republik Indonesia memang dikenal dengan kecerdasan dan semangat pemersatunya. Sehingga, dari beliaulah bangsa Indonesia mampu membentuk menjadi sebuah Negara yang disegani di dunia. Begitu juga dengan cetusan petani yang memiliki kepanjangan Penjaga Tatanan Negara Indonesia adalah Bung Karno atau dikenal dengan Soekarno. Yaitu, presiden pertama RI.



Cetusan tersebut disampaikan Bung Karno pada tahun 1952. Bung Karno melihat pentingnya petani sebagai penjaga ketahanan pangan. Swasembada pangan terus digaungkan untuk menjaga stabilitas nasional.

Dari perhatian beliau tersebut, petani menjadi salah satu landasan pemikiran marhaenisme Bung Karno. Dengan dominannya profesi petani di era perjuangan menuju kemerdekaan, sungguh tak mungkin bagi Bung Karno untuk melawan penjajah dengan pemikiran revolusioner yang berbasis pada buruh pabrik. Karena itulah, petani menjadi tulang punggung bagi identitas Indonesia.



Yopi Imanuel Ismeil
,Teknik dan Strategi Penyuluhan Pertanian Era Kreatif ( Bandung: Manggu Makmur Tanjung Lestari, 2019)


0 Komentar