Sayup-sayup suara bedug itu
Seakan menjadi suara yang paling merdu
Alhamdulillah telah kembali separuh nyawaku
Tidak terpikir rasa lapar yang berkesudahan
Tidak terpikir rasa haus yang terbalaskan
Namun di balik itu ada tasa bangga bisa menahan
Sudah merekah hati ini
Mendengar suara takbir ilahi
Jiwa Ini terperanjat melangkah pergi
Bersimpuh dalam jeritan hati yang rapuh
Bernostalgia dari kedurhakaan yang utuh
Merasa jiwa ini tenggelam di sungai yang keruh
Ramadan dengannya setiap jiwa menjadi tenang
Ramadan dengannya kegelisahan hilang
Mohon maaf atas segala kekhilapan
Puisi Karya Agus Jatmiko*
*)Pemuda Kelahiran Boyolali, Mahasiswa Strata 1 Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Nurul Huda
Dikutip dari Buku Memeluk Ramadan Bersimbah Wabah Antologi Puisi Cinta Negeri, Jumrah dkk. (Penerbit Manggu: Bandung)
0 Komentar