Meraih Ketentraman Jiwa Mudah atau Sulit?

 

Sumber gambar : tafsiralquran.id

Semakin hari semakin mahal mendapat ketenangan atau ketentraman, lihatlah setiap hari libur tempat wisata pasti dipenuhi banyak manusia, untuk apa hal itu mereka lakukan? Tentu saja untuk mendapatkan ketenangan dan kedamaian kembali setelah melalui hari yang berat. Lalu jika mendatangi tempat wisata atau hiburan merupakan hal yang gratis? Tentu tidak. Kita tetap harus membayar tiket masuk serta memikirkan transportasi.

Setiap orang pasti mendambakan sebuah ketentraman dan mereka memiliki caranya masing-masing untuk mendapatkan ketentraman tersebut. Ada yang meraih ketentraman dengan dunia seperti mendengarkan musik, menonton film, pergi ke konser musik, atau tempat wisata maupun hiburan. Ada yang menyeimbangkan antara dunia dan akhirat, ada pula yang mengutamakan akhirat terlebih dahulu kemudian dunia.

Lalu apakah meraih ketentraman atau ketenangan jiwa merupakan hal yang mudah? Tentu saja mudah. Imam Syafi’i telah memberi kita cara agar membuat hati dan jiwa tentram, beliau rahimahullah berkata :

Aku matikan harapan-harapanku kepada manusia sehingga tentramlah jiwaku

Sesungguhnya jiwa ini akan terhina selama mengikuti ketamakanku.

Kemudian aku hidupkan sifat Qona’ah yang telah mati padaku.

Dengan hidupnya sifat tersebut maka terjagalah kehormatanku.

(Imam Syafi’i Rahimahullah)

Sebagai orang yang beriman kepada Allah Ta’ala kita wajib meyakini bahwa sumber ketentraman hati dan jiwa yang hakiki adalah mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, bagaimanakah caranya? Allah Ta’ala berfirman :

الَّذِينَ ءَامَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ  ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”(QS. Ar-Ra’d 13: Ayat 28)

Artinya dengan berdzikir kepada Allah Ta’ala maka hati kita akan tentram. Mudah sekali bukan? Tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar. Karena tidak ada hal yang dapat melebihi berdzikir kepada Allah Ta’ala untuk dapat mendatangkan ketentraman dan ketenangan jiwa manusia.

Sekalipun ada cara lain di luar dari petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan ketenangan yang palsu, karena pada hakikatnya ketenangan berkaitan erat dengan ibadah dan aqidah yang letaknya di dalam hati yang merupakan sumber kebaikan dan keburukan manusia.


Buku Suluk Ketentraman Jiwa Sunan Bonang karya Fatchullah Zarkasi ini cocok untuk kalian yang sedang mencari gagasan serta jalan yang menentramkan jiwa. Buku ini dapat menjadi referensi kuliah, untuk dosen bahkan umum. Buku ini mengajarkan kita untuk betul-betul melakukan pendekatan diri kepada Allah.

0 Komentar